Selasa, 16 Mei 2017

Pertahanan Wilayah Nusantara




MateriPertemuan VIII MatkulGeopolitikdanGeostrategi Indonesia
Penyusun: PrillaMarsingga, S.Sos

           Pertahanan Wilayah Nusantara - Perebutan irian barat
  Schelling tentang Diplomasi

              —Diplomasi adalah berunding; ia berupaya menyelesaikan bahwa, meskipun tidak ideal bagi semua pihak, adalah lebih baik bagi kedua belah pihak daripada beberapa alternative Perundingan tersebut dapat saja sopan atau kasar, mengkaitkan ancaman dan juga tawaran, menganggap status quo atau mengabaikan semua hak dan keistimewaan, dan menganggap adanya ketidakpercayaan daripada kepercayaan. Tetapi pasti terdapat kepentingan bersama, hanya jika dalam pencegahan kerusakan timbal balik, dan suatu kesadaran kebutuhan membuat kelompok lain menyukai hasil yang dapat diterima bagi dirinya sendiri. Dengan kekuatan militer yang cukup suatu negara mungkin tidak perlu berunding.
Schelling ( 1980: 168).
     Schelling tentang diplomasi dan kekerasan
               kekuatan menyakiti bukanlah barang baru dalam peperangan, tetapi teknologi modern Meningkatkan pentingnya perang dan ancaman perang, sebagai teknik-teknik mempengaruhi, bukan penghancuran; bukan kekerasan dan penangkalan, bukan penjajahan dan pertahanan, bukan perundingan dan maklumat….. Perang tidak lagi kelihatan hanya seperti unjuk kekuatan. Perang dan di ujung perang lebih merupakan unjuk keberanian dan mengambil resiko, kesakitan, dan ketahanan Ancaman perang selalu ada dimana saja dalam diplomasi internasional Strategi militer telah menjadi diplomasi kekerasan.
Schelling (1996: 168-82).
 

  •        Realisme strategis adalah penggunaan angkatan bersenjata dalam kebijakan luar negeri
  •        Konsep inti yang digunakan Schelling adalah “ANCAMAN”
  •      Realisme strategis padadasarnya hirau pada cara menjalankan kekuasaan secara cerdas agar  lawan militer kita melakukanapa yang kita inginkan, dan yang lebih penting lagi agar mereka tidak melakukan hal-hal yang kita takutkan
  •     Kekerasan atau ANCAMAN merupakan suatu metode membawa musuh kedalam hubungan perundingan dan menjadikan musuh itu melakukan apa yang kita inginkan dia lakukan tanpa harus menolaknya.










MateriPertemuan IX MatkulGeopolitikdanGeostrategi Indonesia
Penyusun: PrillaMarsingga, S.Sos





MateriPertemuanke- X MatkulGeopolitikdanGeostrategi Indonesia
Penyusun: PrillaMarsingga, S.Sos


 


Pertahanan Wilayah Nusantara

MateriPertemuan VIII Matkul GeopolitikdanGeostrategi Indonesia Penyusun: PrillaMarsingga, S.Sos            Pertahanan Wilayah N...